Jumat, 28 November 2008

Koperasi Pertama Indonesia

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menyebarluaskan berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi dengan menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator. Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. (Koperasi inilah yang merupakan cikal bakal BRI). Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Sarikat Islam yang didirikan tahun 1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka toko-toko koperasi. Pada akhir Rajab 1336H atau 1918 K.H. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang mendirikan koperasi yang dinamakan “Syirkatul Inan” dan disingkat SKN.

Pada jaman Jepang, pemerintah pendudukan bala tentara Jepang memerlukan barang-barang yang dinilai penting untuk dikirim ke Jepang (misalnya biji jarak, hasil-hasil bumi yang lain, besi tua dan sebagainya) yang untuk itu masyarakat agar menyetorkannya melalui “Kumiai”. Kumiai (koperasi) dijadikan alat kebijaksanaan dari Pemerintah bala tentara Jepang sejalan dengan kepentingannya.

Karena besamya aktivitas dalam gerakan koperasi, maka pada tanggal 17 Juli 1953 Bung Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia pada Kongres Koperasi Indonesia di Bandung.

Koperasi susu di Pangalengan adalah yang tertua di Jawa Barat. Tahun 1949 para peternak mendirikan koperasi bernama Gabungan Petani Peternak Sapi Indonesia Pangalengan (GAPPSIP). Namun pada tahun 1961, Gappsip bubar karena tidak mampu menghadapi labilnya perekonomian Indonesia. Pada tahun 1969, dengan inisiatif pemerintah dan masyarakat, terbentuklah sebuah koperasi yang sekarang dikenal dengan nama KPBS (Koperasi Peternak Bandung Selatan).

Asuransi Pertama Indonesia


AJB Bumiputera, yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB), asuransi pertama terealisasi menjadi badan usaha - sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB (Persatuan Guru-guru Hindia Belanda) di Magelang pada 12 Februari 1912. Preskom: M. Ng. Dwidjosewojo, Direktur: M.K.H. Soebroto, dan Bendahara: M. Adimidjojo. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia.

Bank Pertama Indonesia

Bank Rakyat Indonesia, yang nama awalnya "Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren", yang artinya "bank tabungan dan bantuan milik kelas atas Indonesia", didirikan pada 16 Desember 1895 oleh Raden Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah. Lihat koperasi pertama Indonesia.

Bank Negara Indonesia, BNI 46, berdiri sejak 1946, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendirian bank BNI yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Eksim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). BBD merupakan pecahan dari BNI unit IV. BDN merupakan nasionalisai "The Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij" pada 1960. Bank Eksim berasal dari pecahan BNI unit II yang sebagian berasal dari nasionalisasi cabang Nederlandsche Handel-Maatschappij. Nederlandsche Handel-Maatschappij beroperasi di Indonesia sejak 1826, hanya dua tahun sejak berdirinya bank tersebut di Belanda.

Bank-bank lain berdiri setelah bank-bank tersebut. BCA berdiri 15 Agustus 1955. Bank CIMB Niaga berdiri 26 September 1955. Bank CIMB Niaga merupakan hasil merger dari Bank Niaga dan Bank Lippo pada 2008. Bank Buana didirikan pada tanggal 31 Agustus 1956 dan mulai beroperasi sebagai bank umum sejak tanggal 1 Nopember 1956.